Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Dahulu di zaman para sahabat dan generasi soleh berikutnya, tak
ada pada diri mereka rasa khawatir melebihi kekhawatiran akan amal soleh yang diketahui
orang lain. Ketika di medan jihad malam harinya pura-pura tertidur lelap namun ketika
semua sudah tertidur mereka bangun menyendiri untuk berdekat-dekatan dengan
Allah swt bersujud menangis dalam sujudnya, ketika pagi subuh kedatangan tamu lagi-lagi
mereka berpura-pura bangun tidur padahal baru saja selesai shalat tahajud, tersebutlah juga kisah indah yang
datang dari Ali bin Husein bin Ali bin Abu Thalib atau dikenal dengan Zainul
Abidin beliau adalah cucu dari sahabat Ali bin Abu Thalib.
Di masa itu ketika pagi hari orang miskin di kota Madinah sering sekali
mendapatkan bahan makanan tepung didepan pintunya namun mereka tidak tahu
lelaki misterius yang membagi-bagikan sedekahnya itu hingga menjadi teka-teki
di kegelapan malam. Sampai ketika akhirnya Ali bin Husein wafat dan jenazahnya
dimandikan terlihat ada bekas hitam di punggungnya dan ini hanya ada di
punggung orang yang sering mengangkat benda berat, orang-orang yang memandikan terheran
dengan apa yang dilakukan Ali bin Husein selama ini tak ada jawaban sampai
beliau dikuburkan.
Beberapa waktu setelah Ali bin Husein wafat orang-orang
miskin di Madinah tidak lagi menemukan lelaki misterius yang membagikan makanan
di malam hari sehingga pahamlah mereka teka teki selama ini bahwa yang membagikan sedekahnya tidak lain adalah cicit nabi Muhammad saw yaitu Ali bin Husein.
Subhanallah, sungguh begitu hati-hati mereka menyembunyikan amal solehnya sehingga
sangat jauh dari sifat riya dan sombong.
Lalu bagaimanakah dengan kita? terlalu banyak dosa yang
telah dilakukan dan hanya sedikit amalan kebaikan bisa dilakukan itupun
terkadang terkalahkan oleh nafsu untuk mempertontonkan kepada yang lain, betapa
semua ini berpotensi gugur dikarenakan sifat riya dan ujub. Meski semua amalan
memang tergantung dari niat, namun alangkah baiknya bila kita berhati-hati
menjaganya agar benar-benar diridhai Allah swt . Wallahu a’lam.
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
0 komentar:
Posting Komentar