Dulu ketika
ramadhan jarang sekali menjumpai orang makan, minum atau merokok di siang hari, karena mereka malu
dengan yang berpuasa. Sekarang lihatlah di tempat-tempat umum, beberapa orang dengan
santainya makan, minum atau merokok. Nampaknya perasaan yang bernama “malu”
sudah menjadi sesuatu yang ekslusif yang tidak semua orang bisa memilikinya.
Atau jangan-jangan sebentar lagi seorang muslim akan malu menunjukkan identitas
keislamannya? Na’udzzubillah…
Malu kepada
Allah SWT seharusnya menjadi perisai diri seorang muslim. Jika rasa malu kepada
Allah tertanam dalam jiwa manusia, maka tentunya
ia juga malu kepada sesamanya jika melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah
dan bertentangan dengan hati nurani manusia.
0 komentar:
Posting Komentar