Terangnya bintang di ufuk timur menjadi saksi
Kerlipnya seakan memintaku tuk jujur bicara
Menggelitik hati tuk menumpahkan semuanya padamu
Diantara kebisuan, kulihat temaram bulan menerpa wajahmu
Jantung ini serasa berhenti berdetak
Gemetar bibir ini tak kuasa bicara
Namun sekarang semua harus kusampaikan padamu
Sebelum berakhir dengan sebuah penyesalan
Kuberanikan diri bersimpuh dihadapmu
kupegang jemari tanganmu
patah parau suaraku
Maafkan aku ayah….
Akulah yang membuat rumah ini sepi tanpa si piko
Pagi tadi aku tersandung jatuh mengenai sangkarnya hingga rusak dan terbanglah dia
0 komentar:
Posting Komentar