Ketika simbol kekuatan kristen eropa yaitu konstantinopel yg
selama 8 abad tak mampu ditembus negara manapun dengan dinding benteng setinggi
15 meter mengelilingi wilayah kekuasaannya.
Saat itu 560 tahun yg lalu tepatnya 29 Mei 1453 seorang
pemimpin islam berusia 21 tahun yang berjuluk ‘sang pedang malam’,
Seorang panglima perang yang menguasai 7 bahasa, dan hafal
Qur’an di usia 8 tahun serta tak pernah absen untuk tahajjud
pakar di bidang ketentaraan, sains, matematika,
mempunyai taktik strategi perang yang out of the box, tak
terfikirkan orang pada masanya,
telah berhasil menghancurkan dominasi Kristen.
Dialah seorang ksatria ghazi Muhammad Al Fatih atau Sultan
Mehmed II, panglima perang yang mempunyai ratusan ribu pasukan terbaiknya,
dimana separuhnya lebih adalah prajurit
yang selalu terjaga dimalam hari untuk shalat tahajjud.
Tahukah saudaraku, 1400 tahun yg lalu Rasulullah SAW telah
menyatakan bahwa suatu saat nanti konstantinopel akan hancur oleh kekuatan
Islam yaitu oleh seorang panglima beserta pasukan terbaiknya.
“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin
yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di
bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal, Al-Musnad
4/335]
Salah satu rahasia keberhasilan Muhammad Al Fatih adalah
karena memiliki visi yang kuat. Visi bahwa Al Fatih akan menjadi penakluk
Konstantinopel, dan ini sudah ditanamkan sejak kecil kemudian beliau memantaskan diri dengan belajar ilmu
peperangan, sains, matematika dsb.
Dan beliau menyadari bahwa sebaik-baik pemimpin bukanlah
orang biasa maka ia tidak pernah meninggalkan shalat rawatib dan ia tidak
pernah meninggalkan tahajjud, ia juga mahir berkuda, dan beberapa keterampilan
lain. Ia juga fasih bicara dalam 7 bahasa.
Inilah visi yang besar dari seorang Al-Fatih, begitulah
seharusnya seorang pemimpin harus memiliki visi yang jelas dan terencana. Dan
sudah semestinya mewujudkan visi itu dengan sebaik-baik persiapan serta usaha, juga memantaskan diri sebelum
memperoleh visi tersebut dengan
semaksimalnya.
0 komentar:
Posting Komentar