SUDAHKAH ANDA SHOLAT ???

Rabu, 23 Oktober 2013

Garis bantu sang guru peradaban





Ternyata pembelajaran dengan menggunakan media garis dengan rupa garis lurus , bujur sangkar dsb untuk memudahkan proses  transformasi ilmu sudah dipraktekkan ribuan tahun yang lalu oleh seorang  Guru Peradaban, Rasulullah SAW.
 







 “Nabi S.a.w membuat gambar persegi empat, lalu menggambar garis panjang di tengah persegi empat tadi dan keluar melewati batas persegi itu. Kemudian beliau juga membuat garis-garis kecil di dalam persegi tadi, di sampingnya. Dan beliau bersabda : “Ini adalah manusia, dan  ini adalah ajal yang mengelilinginya, dan garis yang keluar ini, adalah cita-citanya. Dan garis-garis kecil ini adalah penghalang-penghalangnya. Jika tidak (terjebak) dengan (garis) yang ini, maka kena (garis) yang ini. Jika tidak kena (garis) yang itu, maka kena (garis) yang setelahnya. Jika tidak mengenai semua (penghalang) tadi, maka dia pasti tertimpa ketuarentaan.”(HR. Bukhari).
Beliau menjelaskan garis lurus yang terdapat di dalam gambar adalah manusia, gambar empat persegi yang melingkarinya adalah ajalnya, satu garis lurus yang keluar melewati gambar merupakan harapan dan angan-angannya sementara garis-garis kecil yang ada disekitar garis lurus dalam gambar adalah musibah yang selalu menghadang manusia dalam kehidupannya di dunia.
“Jika manusia dapat selamat dan terhindar dari cengkraman satu musibah, musibah lain akan menghadangnya, dan jika ia selamat dari semua musibah, ia tidak akan pernah terhindar dari ajal yang mengelilinginya.”(HR. Bukhari).
Dengan garis-garis tersebut Rasulullah memberikan pelajaran kepada para sahabatnya agar selalu mempersiapkan diri menghadapi kematian, karena bagaimanapun manusia dengan segala cita-cita dan angan-angannya yang setinggi dan seluas apapun tidak akan mampu untuk menghindar dari datangnya ajal ataupun penyakit.

0 komentar:

Islam dengan Al Qur’an sebagai kitab sucinya adalah agama yang sempurna*****mencakup segala aspek kehidupan yang mengatur manusia dari tarikan nafas pertama didunia hingga hembusan nafas terakhir hidup manusia ****** bahkan mencakup pengetahuan kehidupan setelah kematian. *****Sehingga tidak perlu diragukan lagi kebenaran Al Qur an dan Sunah Rosululloh sebagai pedoman hidup umat Islam.*****Dan janganlah kita berbuat dholim dengan menambah atau mengurangi ajaran Allah ini.*****Cukuplah bencana yang bertubi-tubi mendera negeri ini mengingatkan kita.