Bung Karno, Bung Hatta, Buya HAMKA, sampai Pramoedya Ananta
Toer adalah orang-orang hebat, orang-orang
yang bisa bebas meski berada di balik
jeruji, bebas mengekspresikan diri melalui goresan tintanya sehingga karya-karya
besarnya lahir dari balik jeruji. Di masa sekarang ini melalui jejaring sosial kita
diberi keleluasaan mengekspresikan diri utk menulis dibalik layar monitor atau
hp sehingga puluhan, ratusan bahkan mungkin ribuan mata akan membaca apa yang
kita tulis, dan alangkah bijak apabila yang kita tuliskan yang baik-baik, meski
bukan sebuah karya besar paling tidak bermanfaat untuk diri sendiri.
Senyampang baik dan tidak menerjang norma agama atau sosial teruslah menulis tak begitu penting seberapa banyak yang
ngelike, atau komen di status yang kita buat. Di dunia ini diantaranya ada dua
kemungkinan reaksi dari suatu tindakan yaitu senang dan tidak senang, ketika
orang lain senang mudah-mudahan tulisan kita bermanfaat dan memotivasi mereka
untuk berbuat baik, kalaupun ada yang tidak senang tak usah terlalu dipikirkan.
Yang perlu dipahami bahwa tidak perlu menunggu menjadi orang yang baik dahulu
untuk menasihati diri sendiri atau orang lain. Untuk menjadikan pemainnya juara
dunia seorang pelatih tidak perlu menjadikan dirinya juara dunia dahulu kan?
Selalu ingat pesan Rasulullah SAW untuk menyampaikan
ayat-ayat Tuhan kepada orang lain meski
hanya satu ayat dan didalam Al Qur’an pun Allah SWT berfirman kepada manusia
untuk saling menasehati dalam kebenaran, dan
saling menasehati dalam kesabaran. So,
tunggu apalagi ? tak perlu patah semangat menulislah dan terus menulis,
sebarkan kebaikan kepada sesama sesederhana apapun itu…
0 komentar:
Posting Komentar