Jumat, 07 Januari 2011
LUKISAN BUDI
Terus terang cerita ini terinspirasi dari Saudara H. Abduh Hisyam, S.Ag Ketua PDM Kebumen, sebuah cerita menarik tentang seorang anak SD kelas 1 yang mengikuti pelajaran melukis, kita sebut saja Budi. Pada setiap jam pelajaran seni lukis dia mewarnai pohon, gunung, laut dan lain-lain tidak sama dengan kebanyakan anak. Misalnya air laut dia warnai merah, gunung diwarnai kuning pohon warna biru dan seterusnya. Suatu saat gurunya berkata padanya : “ ini apa-apaan, masa laut warnanya merah, giliran pohon kok warnanya biru ! kamu buta ya?.... dengan nada yang agak tinggi dan kesal guru itu menyalahkan Budi yang hanya terdiam membisu dengan butiran keringat menetes di sela-sela dahinya. Anak itu mengalami ketakutan yang amat sangat, dan pada jam-jam pelajaran seni lukis berikutnya dia tidak pernah mau melukis. Pada suatu hari guru seni lukis itu berhalangan hadir dan digantikan Bu Asih guru kesenian yang lain. ” mari anak-anak kali ini kita melukis pemandangan! Keluarkan buku gambar dan pewarnanya”. Anak-anakpun mulai asyik melukis tetapi tidak untuk si Budi, anak itu diam membisu sambil menyangga dagu dengan kedua tangannya beserta buku gambarnya yang ditaruhnya di meja. Satu persatu hasil karya anak-anak diperiksa bu Asih, “wah bagus sekali lukisan pohonmu nak”kemudian berjalan ke anak yang lain “ wow lukisanmu seperti sungguhan sangat indah...” sehingga pada akhirnya guru itu mendekati Budi yang masih terdiam membisu, dan berkatalah Bu Guru “ subhanalloh lukisanmu bagus sekali nak, ini gambar hamparan salju ya?” Si Budi terperangah dan tidak menyangka akan mendapat pujian seperti itu, saat itu pula muncullah semangat dan kepercayaan pada dirinya untuk melukis seperti teman-temannya. Bagi Bapak/ Ibu Guru semoga ini bisa menjadi pelajaran untuk kita bahwa ternyata kalimat positif dari seorang guru akan dapat memotivasi anak didik kita untuk berbuat lebih baik dan lebih baik lagi...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
WAh, setuju kang. kadang kadang aku masih kaya gurunya Budi terhadap anak.
Posting Komentar