SUDAHKAH ANDA SHOLAT ???

Minggu, 09 Januari 2011

Ken Arok dan Ken Dedes, sebuah Refleksi Politik


“ Mungkin kau lupa. Jatuhkan Tunggul Ametung seakan tidak karena tanganmu.
Tangan orang lain harus melakukannya. Dan orang itu harus dihukum didepan umum
Berdasarkan bukti tak terbantahkan.Kau mengambil jarak secukupnya
dari peristiwa itu.”

Terbersit kalimat dari roman Arok Dedes oleh sang legendaris Pramoedya Ananta Toer. Roman ini bukan roman mistika-irasional ( kutukan keris Gandring tujuh turunan ), namun roman politik seutuh-utuhnya. Ada sedikit persamaan dengan pentas yang kusaksikan beberapa waktu lalu. Pentas panggung sandiwara dunia yang nyaris sempurna, dimana beberapa pelakon melaksanakan perannya dengan manis dan natural karena mereka memang benar-benar murni tanpa arahan sang sutradara. Sementara beberapa pelakon lain bersama sang sutradara terjun langsung sekaligus menjadi pemain sehingga seolah semua itu berlangsung dengan sewajarnya. Dengan kehebatan sang sutradara mampu menciptakan peran protagonis dan antagonis dari para pelakonnya Sebagian penonton terpukau atas penampilan mereka dan terbawa alur cerita, namun di bagian belakang nampak beberapa penonton yang tersenyum geli melihat skenario yang sudah dapat ditebak endingnya itu. Pun demikian ada beberapa cerita bagus dalam sandiwara itu yang apabila difahami dengan dalam akan merobek bak sembilu pada hati mereka yang kotor, namun apakah pesan moral itu tersampaikan? Wallohualam….

0 komentar:

Islam dengan Al Qur’an sebagai kitab sucinya adalah agama yang sempurna*****mencakup segala aspek kehidupan yang mengatur manusia dari tarikan nafas pertama didunia hingga hembusan nafas terakhir hidup manusia ****** bahkan mencakup pengetahuan kehidupan setelah kematian. *****Sehingga tidak perlu diragukan lagi kebenaran Al Qur an dan Sunah Rosululloh sebagai pedoman hidup umat Islam.*****Dan janganlah kita berbuat dholim dengan menambah atau mengurangi ajaran Allah ini.*****Cukuplah bencana yang bertubi-tubi mendera negeri ini mengingatkan kita.