SUDAHKAH ANDA SHOLAT ???

Sabtu, 18 September 2010

Qurrata a'yun

Qurrata a’yun


Assalamualaikum wr. wb
Anakku....
Maafkan Ayahmu, yang kurang perhatian padamu...
Terbersit rasa rindu pada anak dan istriku yang kutinggal pagi tadi dirumah neneknya, belum lama memang, tapi terlintas jelas kekecewaan di raut muka anakku. Aku harus pulang dulu karena ada urusan dan itu yang membuat dia kecewa karena waktu liburan masih tersisa 2 hari lagi dan aku meninggalkannya begitu saja.
Aku menyadari waktu bersama anak sangatlah minim setiap harinya. Terkadang begitu pulang kerja sambil duduk-duduk aku dan istri justru asyik ngobrol tentang pekerjaan, dan sambil lalu memperhatikan anakku yang ingin bercerita juga. Walaupun ada yang mengatakan ”Yang penting kualitas, bukan banyaknya waktu yang kita habiskan bersama anak” tetapi seperti apakah waktu yang berkualitas itu dan apakah anak menyadari hal itu atau kualitas itu menurut versi kita atau anak? Cobalah perhatikan anak-anak kita ketika dia tertidur pulas lihatlah dari ujung rambut sampai ujung kaki, akan nampak begitu damai. Rasanya tidak adil manakala anak kecil dan masih polos itu harus mengikuti semua keinginan kita yang notabenenya sudah dewasa, harus beginilah, harus begitulah, jangan begini dan jangan begitu.
Terkadang kita tidak menyadari bahwa dunia mereka sangatlah berbeda dengan orang dewasa. Dan parahnya kita terkadang terlalu memaksakan mereka untuk berlaku seperti kita. Sadarkah kalau sebenarnya kita terlalu egois? Sadarkah kalau kita dahulu juga pernah kecil seperti mereka?ataukah mereka hanyalah obyek penderita seperti ketika kita masih kecil diperlakukan hal yang sama oleh orangtua kita?
Anak adalah wujud cinta kasih kedua orangtua, amanah yang diberikan Alloh SWT kepada sepasang suami istri. Hendaknya kita tidak menyia-nyiakan mereka dan bekali dengan ilmu yang bermanfaat, baik ilmu duniawi maupun ukhrowi sehingga tercipta generasi soleh/solihah yang cerdas dan kelak dapat meninggikan kalimat Alloh di muka bumi, semoga...
Sebagai orangtua yang baik, marilah kita coba melakukan hal-hal sebagai berikut :
1.Pahami bahwa dunia mereka berbeda dengan kita, jangan paksakan untuk mengikuti keinginan kita. Untuk mengarahkan perkembangan sikap dan perilaku anak perlu suri tauladan dari orangtua sehingga membentuk kesadaran pada diri anak.
2.Hindari berbicara dengan nada yang tinggi dan keras, hal ini bisa membentuk karakter anak menjadi keras dan cenderung pemarah atau bahkan menjadi kecil hati / tidak percaya diri
3.Sering memberi kepercayaan pada anak walaupun dari hal-hal yang kecil akan menumbuhkan rasa percaya diri.
4.Ajari anak untuk berbagi dengan teman dan sesamanya, hal ini untuk melatih jiwa sosial
5.Ajaklah anak untuk sholat wajib berjamaah dan berilah dasar-dasar agama setelah sholat walaupun hanya 1 ayat.
6.Banyak diantara orang besar terlahir dan dibesarkan dalam keadaan kekurangan, tetapi mereka dipenuhi kasih sayang, perhatian yang tulus dan doa yang tak putus-putus dari orangtua mereka. Marilah kita belajar dari itu semua.
Dengan mendidik akhlaq, mempertebal keimanan dan mengasah jiwa sosial akan membentengi anak dari pengaruh negatif dunia luar. Demikian postingan kali ini semoga bermanfaat dan terimakasih Ya Alloh atas amanah yang telah kau berikan pada kami semoga anakku Muhammad Zarfa Fardah Sajidi kelak menjadi anak yang soleh, pintar dan bermanfaat bagi umat. Amin...
Wassalamualaikum wr. wb

0 komentar:

Islam dengan Al Qur’an sebagai kitab sucinya adalah agama yang sempurna*****mencakup segala aspek kehidupan yang mengatur manusia dari tarikan nafas pertama didunia hingga hembusan nafas terakhir hidup manusia ****** bahkan mencakup pengetahuan kehidupan setelah kematian. *****Sehingga tidak perlu diragukan lagi kebenaran Al Qur an dan Sunah Rosululloh sebagai pedoman hidup umat Islam.*****Dan janganlah kita berbuat dholim dengan menambah atau mengurangi ajaran Allah ini.*****Cukuplah bencana yang bertubi-tubi mendera negeri ini mengingatkan kita.