Seorang ibu sedang membujuk putri kecilnya untuk memberikan salah satu apelnya untuk sang kakak…
Ibu : “ayo putriku yang cantik,, berikan satu apel untuk kakakmu…”
Si kecil : “ eehhmm…” sambil mendekap kedua apel menatap wajah ibunya.
Ibu : “ ayolah sayang jadilah putri yang baik, berikan apel itu…”
Si kecil semakin was-was dan mendekap kuat kedua apel di tangannya, sementara kakaknya merengek tak henti-hentinya.
Ibu : “ sayang, nanti ibu belikan lagi lebih banyak apel, sekarang ulurkan satu untuk kakakmu..”
Si kecil melangkah mundur dan makin kuat mendekap kedua apelnya...
Dan kini sang ibu mulai kehabisan akal, dengan wajah memerah berjalan maju mendekati si kecil.
Ibu : “ BERIKAN APEL ITU !!”
Sang ibu hendak merebut salah satu apel di tangan anaknya, namun apa yang terjadi?
Si kecil dengan sigap menggigit kedua apel itu, dan makin marahlah sang ibu.
Namun ketika tangan ibu hampir merengkuh si kecil, tiba-tiba dengan polosnya anak itu mengulurkan satu apelnya dan berkata;
“ Mamaa, yang ini buat kakak… soalnya lebih manis..”
Mendengar itu kaki sang ibu terasa lemas, tak kuasa melangkah, jatuh terduduk dihadapan si kecil. Kemarahannya hilang seketika, berganti perasaan malu, rasa bersalah, bangga, bercampur aduk di dadanya, bulir air menetes diantara kedua kelopak matanya, ya saat itu juga sang ibu menangis bersimpuh didepan anaknya…
( goenpitu.blogspot.com )
Ibu : “ayo putriku yang cantik,, berikan satu apel untuk kakakmu…”
Si kecil : “ eehhmm…” sambil mendekap kedua apel menatap wajah ibunya.
Ibu : “ ayolah sayang jadilah putri yang baik, berikan apel itu…”
Si kecil semakin was-was dan mendekap kuat kedua apel di tangannya, sementara kakaknya merengek tak henti-hentinya.
Ibu : “ sayang, nanti ibu belikan lagi lebih banyak apel, sekarang ulurkan satu untuk kakakmu..”
Si kecil melangkah mundur dan makin kuat mendekap kedua apelnya...
Dan kini sang ibu mulai kehabisan akal, dengan wajah memerah berjalan maju mendekati si kecil.
Ibu : “ BERIKAN APEL ITU !!”
Sang ibu hendak merebut salah satu apel di tangan anaknya, namun apa yang terjadi?
Si kecil dengan sigap menggigit kedua apel itu, dan makin marahlah sang ibu.
Namun ketika tangan ibu hampir merengkuh si kecil, tiba-tiba dengan polosnya anak itu mengulurkan satu apelnya dan berkata;
“ Mamaa, yang ini buat kakak… soalnya lebih manis..”
Mendengar itu kaki sang ibu terasa lemas, tak kuasa melangkah, jatuh terduduk dihadapan si kecil. Kemarahannya hilang seketika, berganti perasaan malu, rasa bersalah, bangga, bercampur aduk di dadanya, bulir air menetes diantara kedua kelopak matanya, ya saat itu juga sang ibu menangis bersimpuh didepan anaknya…
( goenpitu.blogspot.com )
0 komentar:
Posting Komentar