SUDAHKAH ANDA SHOLAT ???

Kamis, 26 Agustus 2010

Kokoh bukan gembel jalanan

“ Kokoh bukan gembel jalanan “

Tabuh bedhug subuh sadarkan Kokoh dari tidur pulasnya. Bergegas dia bangun dan mengambil air wudlu di samping bilik kamar yang terbuat dari triplek.Sementara itu emaknya sedang memasak beras hasil mengais di dolog seberang jalan kemarin sore.”assalamu’alaikum warohmatulloh….”suara kokoh pada salam kedua shalatnya terdengar lirih setengah berbisik, dengan khusyuk anak umur 10 tahun yang bertubuh kecil dan kurus itu menengadahkan kepala dan kedua tangannya dan sesekali terlihat kilauan tetes air mata jatuh di kedua ujung dalam kelopak matanya. Masih terngiang di benaknya 6 bulan yang lalu Bapaknya selalu berpesan agar menjadi orang yang tegar dan kokoh di tengah kehidupan kota yang keras seperti nama yang diberikan kepadanya “Kokoh Ramadhani”. Sudah dua bulan ini dia tidak lagi bisa mendengarkan nasihat sang ayah yang menjadi tulang punggung perekonomian keluarganya. Luka akibat terkena benda keras di kepala pada saat terjadi penggusuran kompleks pemukimannya, membuat sang ayah kritis selama 1 hari di rumah sakit dan terpaksa pulang karena biaya operasi yang tinggi. Akhirnya lelaki kurus setengah baya itu hanya mampu bertahan 3 hari di gubugnya, dia menghembuskan nafas terakhirnya dipangkuan istrinya.
Sejak saat itu Kokoh putus sekolah dia mulai memahami arti pesan sang ayah, memahami arti kata namanya, dan memahami tujuan mulia sang ayah dengan namanya. Dengan bekal kotak berisi sikat sepatu, semir dan lap yang semuanya dibeli dari uang para pelayat almarhum bapaknya, dia menapak hari demi hari dengan perasaan sedih, kecewa, lemah, namun semua itu akan hilang manakala bayangan sosok bapaknya terlintas di pikirannya, ada asa yang menggantung di angan-angannya. Asa untuk menjalani hidup dengan lebih baik dan lebih baik lagi. “Ko…ko….udah selesai solatnya?...” suara ibu buyarkan pikiran koko, “sudah bu” sahut koko sedikit gugup. Segera dihampirinya sang ibu yang sedang membuat adonan tempe goreng. Ibunya setiap hari menjual gorengan keliling kampung, terkadang laku dengan cepat namun tidak jarang pula pulang dengan dagangan yang masih banyak.
Pagi itu setelah makan dengan remukan gorengan dan sambal jlantah (sambal lombok bawang dan garam yang dihaluskan kemudian ditetesi minyak goreng bekas :red) kokoh berangkat kerja. Dia semakin terbiasa menyapa ketika bertemu teman-teman sekolahnya ,awalnya memang canggung dan malu, namun sekarang dia bisa tersenyum walaupun hatinya sedih karena harus putus sekolah. Sewaktu masih sekolah cita-citanya menjadi Dokter,dia ingin membahagiakan orangtuanya namun sekarang perlahan-lahan dia lupakan itu semua. Sekarang dia berpikir bagaimana bisa membantu ibunya bekerja, pemikiran yang sangat sederhana dan realistis untuk seorang anak kecil.
To be continued…..
Islam dengan Al Qur’an sebagai kitab sucinya adalah agama yang sempurna*****mencakup segala aspek kehidupan yang mengatur manusia dari tarikan nafas pertama didunia hingga hembusan nafas terakhir hidup manusia ****** bahkan mencakup pengetahuan kehidupan setelah kematian. *****Sehingga tidak perlu diragukan lagi kebenaran Al Qur an dan Sunah Rosululloh sebagai pedoman hidup umat Islam.*****Dan janganlah kita berbuat dholim dengan menambah atau mengurangi ajaran Allah ini.*****Cukuplah bencana yang bertubi-tubi mendera negeri ini mengingatkan kita.