SUDAHKAH ANDA SHOLAT ???

Minggu, 10 April 2011

CINTA DUNIA

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahirabbil ‘alamiin segala puji hanya bagi Allah Tuhan semesta alam.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang selalu setia hingga akhir jaman.
Saudara-saudara suatu ketika saya terlibat pembicaraan dengan seseorang yang dengan asyiknya berkoar-koar menyatakan kehebatannya, membangga-banggakan anaknya dan merasa yang paling segalanya sehingga merendahkan yang lain, entah disadari maupun tidak hal tersebut mengalir begitu saja dari mulutnya. Selang beberapa saat saya mendapat SMS dari pimpinan bahwa ibu dari teman ada yang meninggal ”innalillahi waina’ilaihi roji’un” dan segera kami meluncur ke rumah duka. Sambil menunggu jama’ah yang lain, kupandangi jasad yang sudah terbujur kaku itu ”kullu nafsi dzaiqotul maut” semua yang bernafas pasti akan merasakan mati, ya ya semua manusia pasti akan menjumpai kematian. Dan saat ajal itu datang maka kehebatan, kekayaan, kekuasaan dan anak-anak yang dibanggakan tidak akan bisa manghalanginya. Ya disaat kita mati, maka dunia dan seisinya tidaklah lebih berharga dari sehelai sayap nyamuk hanya iman dan amal saleh yang selalu setia menemani. Dalam hal ini sebenarnya Allah berfirman ”Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar” (Al Anfal :8 ayat 28).
Sebenarnya Islam tidak pernah melarang umatnya untuk mengumpulkan harta kekayaan sebanyak mungkin bahkan menganjurkan umatnya untuk tidak melupakan bagian dunianya di samping akhiratnya. Islam menganjurkan adanya balance kepentingan duniawi dan ukhrawi sebagaimana firman Allah: "... Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah padamu dan janganlah kamu melupakan bagianmu didunia… (QS. Al Qasahsh 77).. dan ingatlah 2,5% harta adalah bukan hak kita.
Islam hanya tidak membenarkan hati kita terlalu lekat terhadap harta benda sehingga dapat melupakan dan melalaikan kewajiban taat dan menyembah Allah SWT. Inilah inti dari sifat zuhud (menghindari dunia). Banyak orang salah mengartikan bahwa zuhud harus miskin dan menderita tanpa harta benda.
Hakikat hidup sebenarnya sudah tersurat dan tersirat didalam Al Qur’an Surat Adzariyat : 56 ”wama kholaqtuljinna wal insa illa liya’buduun” dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. Jelas disini diterangkan tujuan diciptakan jin dan manusia di dunia ini adalah agar beribadah kepada Allah SWT, dan cara beribadah yang benar adalah seperti yang dituntunkan didalam Al Qur’an dan Sunah.

Hubuddunya Panjang angan Lupa mati Buat dosa Hati keras

Bagan diatas menunjukkan alur manusia yang mengalami hubuddunya (terlalu cinta dunia) hal ini bisa menyebabkan panjang angan-angan yang berakibat lupa mati dan menuntun kita untuk berbuat dosa dan apabila perbuatan dosa ini sudah menjadi suatu kebiasaan, maka akses berikutnya adalah hati menjadi keras. Apabila hati telah menjadi keras, maka diberitahu ataupun tidak diberitahu akan sama saja. Allah SWT memberi perumpamaan kepada mereka seperti anjing yang selalu menjulurkan lidahnya.
” Dan kalau kami menghendaki, Sesungguhnya kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, Maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian Itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir. Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim.” [QS. Al-A’raf [7]: 176]. Nau’udzubillah semoga kita dijauhi dari hal dan sifat demikian.
Akhirnya marilah selagi kita masih diberi kesempatan untuk bernafas kita gunakan sisa umur ini untuk lebih meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan taqwa yang sebenar-benarnya dan berbuat baik kepada sesama, karena Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik amalannya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

0 komentar:

Islam dengan Al Qur’an sebagai kitab sucinya adalah agama yang sempurna*****mencakup segala aspek kehidupan yang mengatur manusia dari tarikan nafas pertama didunia hingga hembusan nafas terakhir hidup manusia ****** bahkan mencakup pengetahuan kehidupan setelah kematian. *****Sehingga tidak perlu diragukan lagi kebenaran Al Qur an dan Sunah Rosululloh sebagai pedoman hidup umat Islam.*****Dan janganlah kita berbuat dholim dengan menambah atau mengurangi ajaran Allah ini.*****Cukuplah bencana yang bertubi-tubi mendera negeri ini mengingatkan kita.